Kepastian dari semua janji-janji Allah

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari
Karena Yesus Kristus, Anak Allah, yang telah kami beritakan di tengah-tengah kamu... bukanlah "ya" dan "tidak", tetapi sebaliknya di dalam Dia hanya ada "ya". Sebab Kristus adalah "ya" bagi semua janji Allah. Itulah sebabnya oleh Dia kita mengatakan "Amin" untuk memuliakan Allah. (2 Korintus 1:19-20)

Kita sudah melihat bahwa janji-janji Tuhan ada yang “berharga dan sangat besar” ada pula yang “tidak populer.” Kelompok yang pertama mendatangkan semangat, kekuatan, pengharapan dan penghiburan. Sebagai contoh, “TUHAN akan menyelesaikannya bagiku!” (Mazmur 138:8). Kelompok yang kedua memberi peringatan, menyadarkan, memberikan kerendahan hati dan mempersiapkan kita. Sebagai contoh, “Memang setiap orang yang mau hidup beribadah di dalam Kristus Yesus akan menderita aniaya” (2 Timotius 3:12). Lebih dari itu, baik kita menerima dengan sukacita janji-janji-Nya yang “berharga dan sangat besar,” maupun bergumul dengan janji-janji-Nya yang “tidak populer” ada sebuah kepastian bahwa semua janji-janji-Nya itu akan digenapi. Ayat renungan kita hari ini menggarisbawahi jaminan tersebut. Jaminan ini berhubungan erat dengan karakter dari Yesus Kristus itu sendiri.

Ketika rasul Paulus dan tim penginjilannya berkhotbah mengenai Tuhan Yesus Kristus, pesan yang disampaikan bukanlah pesan “ya-dan-tidak.” “Karena Yesus Kristus, Anak Allah, yang telah kami beritakan di tengah-tengah kamu... bukanlah "ya" dan "tidak” Karakteristik dari pesan mengenai Yesus bukanlah sesuatu yang tidak pasti. Ia adalah setia dan teguh. Pesan mengenai Dia, dan juga pesan yang Ia sampaikan, adalah “Ya.” Yaitu pesan yang pasti dan terjamin. Yesus bukan “dapat” menjadi Anak Allah, Ia “adalah” Anak Allah. Yesus bukanlah “dapat” menyelamatkan semua orang yang berseru kepada Dia, Ia “pasti” menyelamatkan mereka. Bukan hanya sebagian dari janji-janji-Nya yang akan digenapi, tetapi semuanya pasti digenapi. Nabi Yehezkiel menyatakan kebenaran ini mengenai pribadi Allah. “Sebab Aku, TUHAN, akan berfirman dan apa yang Kufirmankan akan terjadi” (Yehezkiel 12:25). “Tidak satupun dari firman-Ku akan ditunda-tunda. Apa yang Kufirmankan akan terjadi” (Yehezkiel 12:28). Rasul Yohanes menambahkan sebuah istilah mengenai Juru Selamat yang kita andalkan: “Yesus Kristus, Saksi yang setia” (Wahyu1:5). Tidak heran jika “di dalam Dia hanya ada "ya". Sebab Kristus adalah "ya" bagi semua janji Allah. Itulah sebabnya oleh Dia kita mengatakan "Amin" untuk memuliakan Allah.” Allah kita akan dengan setia melakukan semua yang pernah Ia katakan di dalam semua janji-janji-Nya. Hasil dari semuanya itu adalah kemuliaan bagi Dia, saat Ia menggenapi semua janji-janji-Nya di dalam dan melalui hidup kita.

Dari hari ke hari di sepanjang sejarah anak-anak Allah, ada orang-orang percaya yang hidup di dalam berkat kepastian janji-janji Tuhan, tetapi ada juga yang tidak. Hal yang menentukan adalah iman atau ketidakpercayaan. Yosua dan Kaleb dapat masuk ke tanah perjanjian. Sementara semua orang dari angkatan mereka “tidak dapat masuk oleh karena ketidakpercayaan mereka” (Ibrani 3:19).

Doa

Ya Tuhan, aku rindu menjadi orang yang percaya kepada janji-janji-Mu, hidup dalam iman kepada kepastian penggenapannya. Aku berterima kasih karena Engkau sudah menyiapkannya bagiku. Engkau sudah berjanji kepadaku, dan Engkau ingin agar aku mengandalkan Engkau untuk menggenapinya. Aku bersukacita karena semua janji-Mu adalah Ya dan Amin di dalam Nama Yesus Kristus Tuhanku! Amin.

Karena Yesus Kristus, Anak Allah, yang telah kami beritakan di tengah-tengah kamu... bukanlah "ya" dan "tidak", tetapi sebaliknya di dalam Dia hanya ada "ya". Sebab Kristus adalah "ya" bagi semua janji Allah. Itulah sebabnya oleh Dia kita mengatakan "Amin" untuk memuliakan Allah. (2 Korintus 1:19-20) Kita sudah melihat bahwa janji-janji Tuhan ada yang “berharga dan sangat besar” ada pula yang “tidak populer.”